Balikpapan, Pamungkasnews.id – Untuk kali kedua pasca kebakaran beberapa waktu lalu, kini Kawasan padat penduduk di wilayah Gunung Bugis, Jl. Sultan Hasanuddin RT 38 dan 40, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, kembali diamuk si jago merah.
Hampir 2 jam lamanya petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Balikpapan, berjibaku memadamkan api yang telah berkobar sejak pukul 14:00 Wita yang menghanguskan sekitar 12 Rumah Warga.
Kencangnya hembusan angin dilokasi kebakaran, membuat api cepat membesar dan merambat kerumah – rumah warga yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar.
Sedikitnya 20 unit mobil pemadam kebakaran telah diturunkan BPBD kota Balikpapan yang di bantu beberapa mobil tangki milik PDAM Balikpapan dan 1 mobil water canon milik Brimob Polda Kaltim.
Saat ditemui awak media Kabid Kedaruratan dan Pencegahan BPBD Kota Balikpapan Usman Ali mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari warga bahwa telah terjadi kebakaran diwilayah RT 38 dan 40 Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat.
“Kita perintahkan UPT Barat dan UPT Baru Tengah untuk melakukan pengecekan, dan ternyata benar ada sumber api yang cukup besar, dan segera kita perintahkan UPT yang lain membantu dalam memadamkan api”kata Usman.
Pihaknya menuturkan, sempat mengalami kendala dalam proses pemadaman. Mengingat kondisi jalan di Gn Bugis sangat sempit, kemudian ditambah dengan banyaknya kendaraan warga yang datang untuk menyaksikan kebakaran.
“Kita sempat sedikit kesulitan menuju TKP, pasalnya jalan yang sempit ditambah banyak motor warga yang parkir dijalan, sehingga badan jalan semakin sempit,” terangnya.
Usman menambahkan, untuk saat ini asal api masih belum diketahui, karena masih perlu dilakukan penyelidikan terlebih dahulu. Dugaan sementara, diduga berasal dari kompor yang ditinggal pergi oleh pemilik rumah.
Sementara itu, korban bernama Jumiati (29) yang rumahnya hangus terbakar menceritakan kepada awak media ini, jika rumah yang ditempatinya merupakan rumah saudaranya yang ditumpanginya bersama anak dan suami.
Dirinya tidak bisa menyewa rumah, mengingat pekerjaan suaminya yang serabutan.
“Saya mohon bantuannya kepada pemerintah, semua yang saya punya habis tidak terselamatkan, anak saya baru masuk daftar sekolah, sementara anak saya yang satunya masih kecil,” keluhnya.
Reporter : Oechan/Iman