Pamungkasnews.id, Balikpapan – Jembatan Manggar yang terletak di Jalan Mulawarman, Kecamatan Balikpapan Timur, kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Seiring berjalannya waktu, jembatan yang telah berdiri sejak tahun 1970-an ini menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang signifikan.
Retakan pada bagian pondasi jembatan menjadi sorotan utama, memicu kekhawatiran di kalangan warga sekitar, terutama nelayan yang sehari-harinya bergantung pada akses lewat jembatan tersebut.
Masalah kerusakan ini diperparah dengan perubahan fungsi jembatan yang kini tidak hanya digunakan sebagai jalan penghubung, tetapi juga menjadi area parkir mobil dan tempat berjualan bagi warga.
Hal ini menyebabkan beban yang berlebihan pada struktur jembatan yang awalnya didesain hanya untuk menampung kendaraan yang bergerak. Seiring waktu, faktor ini berkontribusi pada kerusakan fisik jembatan, terutama pada bagian pondasi yang menjadi penyangga utama jembatan.
Menanggapi kondisi tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Nurhadi Saputra, mengungkapkan kekhawatirannya dihadapan awak media.
Dirinya mengatakan bahwa saat menggelar serap aapirasi (reses), ia menerima laporan langsung dari Ketua RT setempat tentang kondisi jembatan yang semakin memburuk.
Setelah melakukan pengecekan lapangan, ia memastikan bahwa benar adanya keretakan pada pondasi jembatan yang dapat membahayakan keselamatan warga.
Selain kerusakan fisik, terdapat juga masalah terkait dengan elevasi air yang semakin tinggi. Hal ini membuat nelayan yang biasa melintas di bawah jembatan merasa terhambat, karena jembatan yang semula cukup tinggi kini semakin menyempit akibat kenaikan air.
Para nelayan pun terpaksa menunggu air surut sebelum dapat melintas, suatu kondisi yang jelas tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Nurhadi juga menyoroti bahwa fungsi jembatan yang semakin tidak sesuai dengan desain aslinya. Yang semula diperuntukkan bagi kendaraan yang bergerak. Kini jembatan tersebut kerab kali dijadikan tempat parkir mobil dan lokasi berkumpul, yang justru semakin memberikan beban tambahan pada struktur bangunan.
“Masalah ini sudah disampaikan oleh nelayan dan warga sekitar, dan memang sudah waktunya untuk dilakukan perbaikan,” Katanya pada awak media Senin 03/02/2024, disalah satu Hotel ternama di Kota Balikpapan.
Sebagai langkah lanjut, Nurhadi telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan untuk mencari solusi terhadap masalah ini.Dalam perbincangan tersebut, disepakati bahwa perbaikan jembatan perlu segera dilakukan agar struktur bangunan dapat kembali aman dan sesuai dengan fungsinya.
Dalam kesempatan ini Nurhadi juga menjelaskan bahwa dirinya juga telah berkomunikasi dengan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Abdulloh,S.sos, ME.
Dirinya mengatakan bahwa pihak Komisi III meminta untuk memastikan agar jembatan tersebut masuk dalam rencana kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, kami mendapat respon yang positif. Jembatan ini sudah masuk dalam rencana perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim, dan kami berharap agar perbaikan segera dilakukan,” ungkap Nurhadi.
Kondisi Jembatan Manggar yang semakin memprihatinkan ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dari pemerintah daerah dalam menjaga infrastruktur yang vital bagi masyarakat.
Jembatan yang telah berusia lebih dari lima dekade ini memang membutuhkan perawatan dan perbaikan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan, terutama bagi nelayan yang mengandalkan akses air untuk mata pencaharian mereka.
“Mudah-mudahan, perbaikan yang direncanakan dapat segera terlaksana, sehingga Jembatan Manggar bisa kembali berfungsi dengan baik dan aman, serta mampu menampung perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat” tandasnya.
Reporter : Ags