PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Warga Gunung 4, Kelurahan Margo Mulyo, di hebohkan dengan kobaran api yang melahap sebuah rumah berlantai 2 semi permanen, Minggu (4/2/2024) sekitar pukul 22.40 Wita.
Warga yang tengah beristirahat usai lelah bekerja, sontak saja terbangun dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya lantaran api yang melalap rumah tetangganya itu sudah sangat besar, meskipun kondisi saat itu hujan dengan intensitas sedang.
Diketahui rumah tersebut di tempati Musdi dan keluarganya yang terletak di Jln Gunung Empat RT 04, Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat.
“Tadi kejadiannya sekitar jam stengah 11 malam,” ucap Abdul Karib Ketua RT 04.
Abdul Karib menambahkan rumah tersebut di huni oleh 1 Kepala Keluraga (KK) dengan total 5 jiwa.
Dijelaskan dirinya, saat keajadian, api berasal dari lantai 2 yang terbuat dari bahan semi permanen yang mudah terbakar. Sementara penghuni rumah semuanya berada di lantai bawah atau lantai 1.
Ditempat kejadian, Lurah Margo Mulyo Aji Syarifah Nur Alifah mengatakan keluarahan masih akan melakukan langkah-langkah lanjutan atas musibah kebakaran tersebut dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya.
“Kalau korban kemungkinan akan ditampung sementara oleh keluarga atau warga sekitar lebih dulu, sambil kita menunggu bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Balikpapan Bambang Subagya saat berada dilokasi kejadian mengatakan pihaknya masih belum mengetahui penyebab kebakaran lantaran kejadian di malam hari dengan kondisi hujan.
“Informasi terakhir yang kami terima 1 unit rumah berlantai 2 yang terbakar,” ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, proses pemadaman dilakukan kurang lebih satu jam lamanya, dengan mengerahkan sejumlah unit pemadam baik dari Balikpapan Barat, Balikpapan Utara dan sejumlah relawan lainnya.
“Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini,” katanya.
Masih Bambang, proses pemadaman sedikit mengalami kesulitan, lantaran titik kebakaran berada kurang lebih 100 meter dari jalan besar.
Selain itu, suplai air ke unit pemadaman terkendala, lantaran harus mengambil air dari lokasi Hydrant terdekat di kawasan Karang Anyar.
“Supali air kita dari Hydrant di Karang Anyar, karena debit untuk Hydrant nya kecil, jadi harus ambil di Karang Anyar,” pungkasnya.
Reporter : Rel