Aktivitas wali kota Rizal Effend dii secara terbuka mengkampanyekan kokos di timnya pada beberapa waktu lalu masih terus menuai kritik dari masyarakat, karena dinilai sebagai kepala daerah tidak netral.
Seperti diketahui, usai kegiatan meresmikan rumah singgah, kemudian menghadiri kegiatan tasmiah.Rizal bersama timnya mengajak masyarakat memilih kolom kosong (kokos) dengan mengisyaratkan melalui tangan kanan lambang kokos bersama sejumlah tokoh lainya.
Sebagai salah satu ketua partai yang calon dari partai tersebut gagal menjadi calon walikota, dan sang istri yang juga tidak mendapat respon untuk tampil pada Pilkada 9 Desember mendatang. Langkah Rizal tersebut menjadi dugaan, jika dia menjadi bagian dari kelompok yang mendukung Kokos dan terlibat dalam mengkampanyekan Kokos di Balikpapan.
Salah satu tokoh a Masyarakat Pesisir di wilayah Teritip, Balikpapan Timur, Zakaria Bedu menyampaikan ketidak netralan yang diperlihatkan sebagai kepala perwakilan dalam unggahan video yang sempat ia saksikan. Sebagai kepala daerah yang masih menjabat seharusnya memberi contoh bagi bersikap agar tidak terjadi kegaduhan menjelang Pilkada.
“Kalau dia menghadiri sebatas undangan sah sah saja, namun jika ada keterlibatan dan memberi dukungan secara terbuka, salah total menurut saya” ujar Zakaria.
Senada dengan Zakaria, ketua Relawan Warkop Pak RT, Katono juga sangat menyayangkan tindakan dilakukan oleh Rizal Effendi yang masih menjadi walikota Balikpapan mendukung secara terbuka pada gerakan Kokos. Itu sama saja selaku pemimpin Balikpapan tidak menunjukan kenetralitasanya sebagai kepala daerah yang masih menjabat.
“Ini preseden buruk bagi keteladanan kepemimpinan di Balikpapan. Hal ini bisa menjadi contoh bagi pemimpin Balikpapan kedepannya, dia tidak dapat menempatkan diri sebagai pejabat yang harusnya bagaimana bersikap sebagai negarawan”terang Katono.
Bahkan jika ini dibirakan dan dianggap biasa, akan menjadi perlawanan dari masyarakat Balikpapan. Bahwa selaku kepala daerah yang tidak bisa menempatan diri secara bijaksana akan mendapat cibiran negativ dan ketidaksimpatikan masyarakat Balikpapan secara luas.
“Akan hilang simpatik masyarakat Balikpapan padanya , jika pemimpin tidak bisa bersikap netral dan bijak dalam pesta demokrasi ini”tandas Katono.
Wartwan : Tim RM-TH
Editor : Agus